Karakteristik Lapisan Bumi
Karakteristik Lapisan Bumi – Bumi terdiri atas
beberapa lapisan. Salah satu lapisan Bumi adalah kerak Bumi (crust). Kerak Bumi adalah lapisan terluar dan tidak rata. Bagaimana karakteristik struktur lapisan Bumi? Untuk mengetahui struktur
lapisan Bumi, kita dapat
memanfaatkan telur sebagai alat peraga. Ambil telur rebus dan belah menjadi dua bagian. Bagian
cangkang telur menunjukkan lapisan kerak Bumi. Bagian putih telur
mewakili lapisan mantel atau selubung Bumi. Bagian
kuning telur mewakili inti Bumi. Berikut penjelasan
karakteristik lapisan Bumi:
![]() |
Struktur Lapisan Bumi |
A. Struktur Lapisan Bumi
Bumi
terdiri atas lapisan-lapisan yang memiliki karakteristik tertentu.
Lapisan-lapisan Bumi sebagai berikut:
1. Kerak Bumi (Crust)
Kerak
Bumi merupakan lapisan Bumi terluar yangr keras dan sangat tipis dibanding
lapisan mantel dan inti Bumi. Ketebalan kerak Bumi
sekira 6-40 km. Kerak Bumi tersusun atas material padat
yang kaya silisium dan aluminium. Kerak Bumi dan
sebagian lapisan di bawahnya (lapisan mantel
Bumi paling atas) membentuk lapisan litosfer. Ketebalan litosfer sekitar 100 km. Suhu di bagian bawah kerak Bumi mencapai 1.100°C.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah
oksigen (46,6%), silikon (27,7%),
aluminium (8,1%), besi (5,0%), kalsium (3,6%), natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium
(2,1%).
Litosfer
dapat dibedakan atas lapisan sial (silium
dan aluminium) dan lapisan sima (silium dan
magnesium). Senyawa penyusun lapisan sial adalah
SiO2,
dan AI2O3
yang berbentuk batuan sedimen,
granit, andesit, dan metamorf. Senyawa penyusun
lapisan sima adalah SiO2,
dan MgO. Berat jenis lapisan sima
lebih besar daripada lapisan
sial.
Kerak
Bumi mengambang diatas mantel Bumi yang
lembek. Kerak Bumi dibedakan
menjadi kerak
benua
dan kerak samudra. Kerak Bumi selalu bergerak
atau bergeser. Pergeseran kerak Bumi berdampak
pada kehidupan di Bumi.
Kerak Benua
Kerak
benua menyusun daratan dan mengisi
sekitar 79% volume
kerak Bumi. Kerak benua
berumur lebih tua daripada kerak samudra.
Kerak benua memiliki ketebalan sekira
30-40 km (maksimum 70 km). Ketinggian
permukaannya sekira 800 meter dari permukaan laut. Beberapa jenis batuannya berumur sekira 3,8 miliar tahun. Tempat tertinggi kerak benua adalah puncak Gunung Everest (8.848 m).
Kerak Samudra
Kerak
samudra berada di bawah samudra dan ketebalannya sekira 6-11 km. Kerak samudra menyusun lantai dasar samudra dengan luas
sekira 65% dari luas kerak Bumi. Kedalaman kerak
samudra rata-rata 4.000
meter dibawah permukaan laut dengan tempat terdalam berupa palung. Misalnya Palung Mariana (kedalaman
10.916 m). Bagian atas kerak samudra dengan ketebalan
sekira 1.500 km tersusun atas batuan bersifat basa (basaltik). Bagian bawahnya tersusun atas batuan metamorf dan batuan
beku gabro. permukaan kerak
samudra ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan rata-rata sekira 500 meter. Umur batuan kerak samudra tidak lebih dari
200 juta tahun atau lebih muda
dibandingkan batuan kerak benua. Kerak samudra dengan berat jenis sekitar 3 gr/cm³ terbentuk dari lava cair yang mendingin cepat.
2. Mantel/Selubung
Bumi (Mantle)
Mantel/Selubung
Bumi berada di bawah kerak Bumi, yaitu sekitar 10 km di bawah kerak samudra
atau
sekitar 30 km dibawah kerak benua. Lapisan mantel memiliki ketebalan sekitar 2.900 km dan
mencakup
sekitar 80% total isi
Bumi. Sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium. Suhu mantel bagian bawah mencapai 3.000°C.
Lapisan mantel dibedakan menjadi mantel luar dan mantel dalam.
Mantel Luar
Mantel
luar lebih tipis dibanding mantel dalam. Mantel luar berada 10-300 km di bawah permukaan Bumi. Mantel luar memiliki suhu
sekitar
1.400-3.000°C dan berat jenis 3,4-4,3 gr/cm³. Lapisan paling atas mantel luar
dengan ketebalan 100-300 km disebut astenosfer. Astenosfer
berada di bawah lapisan litosfer. Litosfer mengapung di atas astenosfer,seperti
es di atas air. Astenosfer bersifat cair dan
liat. Astenosfer memengaruhi pergerakan kerak
Bumi yang dapat membentuk pegunungan dan
dataran tinggi serta menimbulkan gempa.
Mantel Dalam
Mantel
dalam dengan suhu sekira 3.000°C berada pada kedalaman 300-2.890 km di bawah permukaan Bumi. Batuan penyusun
mantel dalam bersifat kental karena tekanan tinggi. Mantel dalam
mempunyai berat jenis 4,3-5,4 gr/cm³.
3. Inti
Bumi (Core)
Inti Bumi merupakan
lapisan Bumi paling dalam dan
menjadi pusat Bumi. Inti Bumi berbentuk
bola
dan tersusun atas unsur utama besi (90%) dan nikel (8%). Inti Bumi berada
sekira 2.900 km di bawah
permukaan Bumi dan dibedakan
menjadi inti luar
(outer core) dan inti dalam (inner core).
Inti Luar
Inti luar berada 2.890-5.150 km di bawah
permukaan Bumi dengan ketebalan sekitar 2.200 km. Inti luar melapisi inti dalam. Inti
luar tersusun atas unsur besi, sedikit nikel, serta 10% sulfur
dan oksigen. Inti luar bersifat cair dengan suhu 4.000-5.000°C dan berat
jenisnya 10-12 gr/cm³.
Inti Dalam
Inti
dalam berada 5.150-6.370 km di bawah permukaan Bumi dengan ketebalan sekira 1.250 km. Inti dalam tersusun atas besi,
nikel, serta unsur ringan seperti sulfur, karbon, dan oksigen. Inti dalam
dengan suhu sekira 5.000-6.000°C bersifat padat karena tekanan sangat tinggi.
Berat jenisnya sekira 15 gr/cm³.
B. Gerakan Lempeng Tektonik
Permukaan
Bumi retak-retak menjadi beberapa bagian yang disebut lempeng tektonik. Sesuai teori
Lempeng
Tektonik, kerak Bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik yang seolah-olah
mengapung dan bergerak di atas astenosfer yang cair. Pergolakan magma di dalam Bumi
menyebabkan lempeng tektonik bergerak.
Pergerakan lempeng tektonik dibedakan menjadi gerakan divergen, konvergen, dan
sesar mendatar (transform).
- Gerakan Divergen
Gerakan
divergen merupakan gerakan lempeng
tektonik saling menjauh. Retakan yang muncul
akibat gerakan divergen menciptakan jalan keluar
magma. Magma yang mengalir hingga permukaan
Bumi dapat membentuk pulau-pulau vulkanik.
Gerakan divergen terjadi di dasar laut dan di darat.
a.
Gerakan divergen di dasar samudra membentuk
paparan dasar laut (sea floor spreading),
misalnya Pematang Tengah Atlantik
(Mid Atlantic Ridge). Mid Atlantic Ridge
terbentuk akibat gerakan lempeng Amerika
Selatan dan lempeng Afrika saling menjauh. Gerakan divergen juga membentuk
pulau-pulau ditengah Samudra Atlantik di perbatasan
lempeng Eurasia dan Amerika Utara.
b.
Gerakan divergen didaratan membentuk kenampakan Lembah Retak Besar (Great Rift Valley) di
Afrika Timur.
- Gerakan Konvergen
Gerakan
konvergen merupakan gerakan lempeng tektonik saling mendekat yang menimbulkan tumbukan antarlempeng. Jika lempeng
samudra menumbuk lempeng benua, sisi lempeng samudra akan
melengkung dan masuk ke bawah lempeng benua. Hal ini terjadi karena berat jenis
lempeng benua
lebih ringan daripada lempeng samudra. Proses masuknya sisi lempeng samudra ke
bawah lempeng benua disebut penunjaman
(subduction). Penunjaman menyebabkan terbentuknya palung samudra
dan pegunungan.
Gerakan
konvergen menimbulkan fenomena
seperti:
a.
Tumbukan Lempeng India dengan Lempeng Eurasia membentuk Pegunungan Himalaya.
b.
Tumbukan Lempeng Amerika dengan Lempeng Samudra Pasifik membentuk Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes.
c.
Terbentuknya puncak gunung api
di sepanjang jalur tumbukan lempeng.
- Gerakan Sesar
Sesar
mendatar (transform)
merupakan gerakan lempeng tektonik yang saling bergesekan (berlawanan arah). Contoh gerakan sesar
adalah gesekan lempeng Samudera Pasifik dengan Lempeng Amerika Utara yang membentuk Sesar San
Andreas (San Andreas Fault). Patahan ini memanjang sekira 1,200 km dari San Francisco di
utara Los Angeles, Amerika Serikat. Zona pergesekan lempeng tektonik disebut zona sesar mendalar (zone
transform). Sesar merupakan bidang atau zona rekahan pada
batuan yang mengalami pergeseran.
![]() |
Gerakan Lempeng Tektonik |
Bagaimana
pergerakan lempeng tektonik di Indonesia? Wilayah
Indonesia terletak di perbatasan tiga lempeng tektonik
yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan
Lempeng Eurasia. Lempeng Pasifik bergerak ke barat, Lempeng Indo-Australia mendesak ke arah
utara, dan Lempeng Eurasia
bergerak ke selatan. Pergeseran Lempeng tektonik
memunculkan rangkaian
gunung api dan sering menimbulkan gempa. Pergeseran lempeng di
dasar laut dapat menyebabkan
gempa besar dan tsunami.
Keberadaan
gunung api di Indonesia merupakan karunia Tuhan yang harus kita syukuri. Rasa syukur atas
karunia-Nya dapat kita tunjukkan dengan perilaku bertanggung jawab dalam memanfaatkan material hasil
erupsi gunung api. Contohnya penambangan batu dan pasir di
lereng gunung tidak dilakukan
secara ilegal dan di dekat
permukiman atau lahan
pertanian.
0 Response to "Karakteristik Lapisan Bumi"
Post a Comment